Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kisah Petani Milenial Kandis Sukses Tanam Melon Dengan Konsep Memanfaatkan lahan Area Belakang Rumah

Minggu, 06 Juli 2025 | 14.55.00 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-06T08:11:33Z



Kandis, - Aktualindo.com - Seorang anak milenial di Kecamatan Kandis, sukses menjadi petani melon dengan sekali panen raup cuan puluhan Juta. Lokasi kebun melon ini berada di areal belakang rumah kedua orang tuanya, Kecamatan kandis,Kabupaten Siak,Libo Baru. Minggu 6 juli 2025


Bertani dengan konsep modern ini dilakukan oleh Rio (30), sejak awal tahun 2020 yang lalu. Sebelum budidaya melon dia menanam jagung dan sayuran, namun karena harga yang tidak disebutkan dan kerap gagal panen, ahirnya dia beralih ke tanaman buah yang banyak disukai masyarakat.


“Sebelumnya sayur-sayuran, karena harga tak menentu dan sering gagal panen, ahirnya mencoba tanam melon ini,” Kata Rio, saat ditemui di lokasi perkebunan , minggu (6/7/25).


Pemuda lulusan perguruan tinggi di Instriper jogjakarta ini menjelaskan, Rio mengelola lahan seluas 10 Rante persegi untuk budi daya melon golden. Dari lahan tersebut, dirinya berhasil memanen melon golden hingga dua sampai empat ton. Dalam setahun bahkan bisa lebih, panen melon golden ini dilakukan sebanyak tiga kali.


”Dalam sekali panen keuntungannya mencapai Rp 15 jutaan,” ujarnya.


Dijelaskannya, satu batang tanaman bisa menghasilkan sebanyak empat buah melon golden. Setelah panen, melon-melon golden ini kemudian langsung dibawa ke pasar buah di Pekanbaru, Dan ada jugak masyarakat setempat untuk membeli untuk keluarga tercinta di rumah. jika menanam melon dengan konsep memanfaatkan lahan seadanya sangatlah bersukur bagi saya. 


“Menurut Rio,Meski modalnya lumayan, namun bisa kembali jika kita sungguh sungguh untuk bertani, Selain dijual ke Kandis, hasil panen juga dikirim ke berbagai kota. Pekanbaru, Duri, dan Dumai. Selain itu juga dijual langsung dari kebun, atau pembeli bisa memetik sendiri melon di perkebunan ini, dengan harga tetangga / per kilo gramnya. Tuturnya.



(RED/Drw) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update